Kamis, 24 September 2015

Jalan-jalan dengan Kereta Wisata

Jalan - jalan dengan kereta wisata.- Melakukan traveling dengan kereta api itu sih sudah biasa, saat mau ke Yogyakarta, Malang, dan Surabaya perjalanan bareng dengan teman-teman semuanya menggunakan jasa kereta api sebagai moda trnsportasi yang dipilih.

Saat ini di bulan September, ada yang spesial dari biasanya. Kereta yang dipakai adalah kereta wisata. Seruukan!
Rombongan pun satu persatu masuk ke dalam gerbong kereta wisata ini, setelah terlihat semua penumpang masuk kereta. Petugas PPKA biasanya langsung melaksanakan aktivitas semboyan 40, dimana jalur kereta sudah aman dan siap untuk berangkat.


Kereta Api Wisata di Indonesia ternyata ada bermacam-macam tipe antara lain:

- Bali
Interiornya kereta ini bernuansa budaya Bali dengan  kapasitas 20 kursi.
- Nusantara
Interiornya kereta ini bernuansa hampir semua budaya yang ada di Indonesia ada di sini dengan     kapasitas 19 kursi
- Toraja 
Interiornya kereta ini bernuansa Toraja dengan kapasitas 22 kursi
- Jawa
Interiornya kereta ini bernuansa khas Jawa dan juga tersedia kamar tidur dengan kapasitas 20 kursi.
- Sumatera
Interiornya kereta ini bernuanasa pulau Sumatera dengan kapasitas 22 kursi.
- Imperial 
Kereta Imperial ini dengan kapasiatas 20 kursi.
- Prioritity
Kereta Prioriry ini dengan kapasitas 28 kursi.

Semua kereta Api wisata menyediakan mini bar, kamar mandi, karaoke, audio dan video entertaiment.

Jalan-jalan dengan kereta api wisata, tujuan kami adalah Kota Semarang.
Kereta wisata yang digunakan saat itu tipe Priority. Akhirnya bisa menikmati kereta wisata ini, yang sebelumnya hanya melihat dalam infotaiment saja beberapa artis sering berwisata menggunakannya.



Yuk kita intip ada apa saja didalamnya!

Pintu Awal Masuk






Kereta wisata ini berada dalam rangkain kereta Harina untuk pemberangkatan dari Stasiun Bandung menuju Semarang. Rute yang akan dilalui adalah mulai dari Stasiun Bandung – Cimahi – Purwakarta – Cikampek – Cianjur – Tegal – Pekalongan – Semarang Tawang.

Para travel blogger dan awak media sudah menempati tempat duduknya yang telah tersedia. Bebas memilh di mana saja, ransel yang kami bawa pun dapat disimpan di bagasi tepat diatas tempat duduk dekat dengan atap kereta. Tempat duduk yang leluasa, kursi berjejer 2-2, selimut dan bantal sudah tersedia di kursi masing-masing.

Beginilah suasana saat berada di dalam kereta wisata. Pramugari dan pramugara menawarkan minuman yang tersedia dengan ramah.


Sambutan dari pihak PT KAI  oleh Bapak Priyono sambil menjelaskan tentang kereta wisata. Untuk biaya kereta Wisata Priotity dana yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 18.500.000 (weekday) beda lagi harganya kalau disewa saat weekend. Selanjutnya sharing dari Trinity tentang pengalamannya  saat bertravelling.
Salah satu kata-kata yang  keluar dari bibirnya
"Saat traveling kita ga pernah sendiri!" ucap Trinity.
Trinity
Usai sudah trinity bercerita.
Kini santap malampun tersedia di mini bar, mulai dari baso tahu, kue brownies, chesse roll, dan tersedia juga makanan traditional kacang rebus, pisang rebus dan jagung rebus.



Bukan berarti sudah makan terus ngantuk, waktu masih menunjukan pukul 22.30 WIB saat itu. Setelah dari pihak Altour Travel Indonesia, mempersilahkan semua peserta untuk beristirahat dan menginformasikan pukul 05.10 WIB kereta akan tiba di Stasiun Semarang Tawang.
Jam ditangan menunjukan pukul 23.40 WIB, saatnya merebahkan badan dan istirahat, terlihat sebagian teman-teman sudah terlelap. OMG, giliran mau terlelap, sebuah lagu berkumandang tepat dibelakang dimana kami semua duduk.

Baiklah saatnya minum obat tidur *baca tolak angin. Lagu-lagu yang dibawakan membuat saya semakin melek dan pada akhirnya entah reaksi obat yang diminum atau lagu mendayu-dayu yang menina bobokan saya. Terlelap juga akhirnya.

Tiba-tiba terbangun, berharap sebentar lagi sampai atau telah memasuki waktu subuh. Ternyata semua itu salah, pukul 1 dini hari waktu menunjukan saat itu. Asyem, berarti baru tidur sebentar.
Wow, semua tertidur lelap, sayapun harus melewati mereka satu persatu gar-gara pingin pepsi (pipis broh!). Eits jangan salah, di ruangan mini bar masih banyak yang begadang, terlihat salah satu peserta asyik mengobrol bersama dengan petugas PT KAI dan pramugara. Mau nimbrung ga enak, semuanya cowok sodarah-sodarah.

Tidur paling nikmat
Terlihat Leni, Trinity penuh lelap dalam sepinya malam. Mereka berada tepat dikursi depan dimana saya berada. Dan rahasia foto ini hanya bertiga yang tahu (saya, Leni dan Trinity).
Kembali ke kursi dengan merapal doa, saya pun terlelap kembali. []FR


Rabu, 23 September 2015

Persiapan Menuju Semarang

Persiapan menuju Semarang.- Rabu (16/9-2015) , rencana awal untuk berangkat pagi ke Bandung gagal. Beberapa kerjaan harus terselesaikan. Pukul 09:35 WIB dari kosan menuju travel Baraya yang ada di Melawai. Saat tiba di sana, ternyata pemberangkatan selanjutnya pukul 11.00 WIB. Melipir dulu ke belakang, maksudnya cari travel lain yang kebetulan dulunya bersebelahan dengan Baraya kini pindah tempat masih satu wilayah cuma posisi sekarang berada di belakang. Dan ternyata pemberangkatan pukul 1 siang.

Hari ini judulnya Olah Raga dari travel ke travel. Akhirnya saya putuskan untuk ikut pemberangkatan pukul 11 siang. Terlihat hanya beberapa orang di sana. Lumayan menunggu satu jam akan membuat saya bosan, terlihat tontonan sebuah Tv swasta menayangkan FTV yang biasanya sudah berulang-ulang diputar. Ambil ransel pindah duduk dipojokan. Kebetulan di depan saya duduk menyamping seorang bapak, saat ditanya ternyata mau pulangke rumahnya didaerah Arcamanik.
Setidaknya ada teman bincang-bincang, bapak ini telah lama bekerja di Jakarta hampir 20 tahun kurang lebih. Menceritakan Jakarta tempo dulu, membicaran tentang listrik dan gas sampai sistem pendidikan yang ada di Indonesia.
Hahaha, lama-lama neeh perut ga bisa diajak kompromi juga, lapar broh!
Akkhirnya pamit sebentar dengan menitipkan ransel dikursi. Membeli tolak angin (*obat kalau susah tidur) dan rujak biar ngantuknya hilang. WOW! Harga sebungkus rujak pun kini IDR 15K, lebih mahal IDR 2K dari abang-abang rujak yang mangkal depan KFC Kemang.

Obrolan dilanjutkan sambil menunggu jam pemberangkatan. Teng, pukul 11 lewat, mobil travel belum saja berangkat, sebagian sudah ngomel-ngomel, termasuk saya juga sekedar untuk bertanya jam berapa kepastian pemberangkatannya. Pukul 11:30 baru mobil siap berangkat, ternyata salah dari perkiraan, bukan weekend tapi jalanan tetap saja macet. Begitu juga saat di jalan tol sebelum KM 57 mobil masih ramai lancar memenuhi area tol. Tertidur sebentar, kebangun gara-gara ibu-ibu yang disebelah kursi ngomel-ngomel karena kegerahan. AC saat itu tidak berfungsi dengan baik, disusul penumpang lain ikut kegerahan juga, males sih kalau saya ikut ngomel juga secara sudah cukup saat berangkat karena tidak tepat waktu. Dzuhur kami tiba di KM 57, sepotong roti dan sebotol minuman dingin bercaffein cukup mengganjal perut ini. Perjalanan pun lancar menuju Bandung.

Kurang lebih pukul empat sore akhirnya tiba di Kota Bandung, plong rasanya saat menghirup udara bebas. Untuk jalan-jalan terlebih dahulu di Bandung kini tidak memungkinkan, mengingat waktunya terlalu singkat dan harus menuju Stasiun Bandung. Setelah pamit ke orang tua, akhrinya perjalanan pun berlanjut.

Stasiun Cikudapateuh saat pagi (dok. pribadi)
Berada distasiun kecil dikawasan kosambi, Stasiun ini bernama "Cikudapateuh" lokasi cukup strategis karena dekat dengan pusat kota juga tepatnya berada di Jalan Ahmad Yani, Bandung.
Antrean para pembeli karcis terlihat sangat panjang, ternyata penjualan tiket KA yang sedang dibuka di loket menuju st. Cicalengka. Satu, dua orang dari penumpang dikenali, Teh Umi nanya, seorang karyawan BKN yang rumahnya satu kompleks wilayah Bandung bagian Timur.
"Mau kemana Fit?"
"Stasiun Bandung"
"Sudah ke Depan saja, keretanya juga mau masuk."

Gak mungkin kan menerobos antrian panjang para pembeli karcis, tapi semua juga sudah maklum karena yang antri para penumpang menuju Timur (Cicalengka) ,  sedangkan saya akan menuju Barat (Padalarang). Kakipun melangkah kedepan, terlihat seorang ibu berkerudung dibagian paling depan yang ternyata kenal juga (*ibunya Agung Pribadi Pemain Persib BDG).

"Neng, mau pulang?"
"Ngga bu, mau ke St. Bandung"
"Sudah duluan aja belinya, ga apa-apa"
Tiketpun bertukar dengan 2 lembar uang masing-masing IDR 2K. Alhamdulillah.

Naik kereta api sekarang memang lebih nyaman, semua merasa aman dari tangan-tangan jahil yang ada dan juga dari desakan-desakan penumpang lain. Sayang karcis kini dibatasi, Anda terlambat beberapa menit saja dalam membeli karcis, bisa-bisa menunggu distasiun untuk penjualan selanjutnya kurang lebih 1jam. Kereta akhirnya tiba menuju stasiun Bandung. Waktu kumpul di VIP Room pukul 19:00 WIB, masih ada waktu satu jam lagi. Kebetulan HP sudah lowbat juga saat itu, akhirnya dengan menumpang distasiun Bandung, Charger hp dulu.

VIP Room Stasiun Bandung tempat  kami kumpul  ada disebelah Utara, sedangkan saat itu saya berada di Selatan. Tiba sudah di ruangan itu sebelum pukul 19.00. Salah satu dari  Altour Travel Indonesia mempersilahkan saya menuju VIP Room yang sebelumnya mengisi daftar hadir saat berada di pintu masuk. Ada sebagian travel blogger di ruangan itu, bersih-bersih, sholat kemudian gabung dengan para traveller lain.

Acara #travelingbytrain pun resmi dibuka oleh Bapak Elly, Deputy Vice President (WakaDaop II Bandung).
Bapak Elly (foto kanan)

Sebelum menuju Semarang, kami diberikan pengarahan oleh pihak Altour Travel Indonesia. Dan dari sekian puluh  blogger yang hadir akhirnya kami dibagi 4 kelompok. Tepat pukul 21.30 kamipun harus bersiap menuju kereta wisata Priotity.

Bareng Trinity ^_^
Lupakan wajah yang penuh minyak.
I am #travelingbytrain, lets go!!


Selasa, 22 September 2015

H2C Menuju Semarang

Ketika belum dapat kepastian jadi atau tidaknya pergi ke Semarang barengan para travel blogger, waktu melaju begitu cepat. Selasa malam saya putuskan untuk bisa berkumpul denga  beberapa teman di daerah Thamrin, Jakarta Pusat.

"Fit, ntar malam pulang kerja ke Senayn City ya, ada temen gw neeh sekalian kita kumpul juga." kata salah satu teman.
"Maaf, bukannya nolak rezeqi, saya sudah ada janji ke Jakarta Pusat dengan teman-teman juga"
"ok, baiklah"!
Percakapan singkat dengan seorang teman saat siang.

Pergi ke daerah Jakarta Pusat, tepatnya di Plaza Indonesia, sepertinya keburuntungan buat saya dimana pada hari itu ulang tahun hari lahir kedua. Sebenarnya hari lahir saya bukan hanya sekali, ada beberapa tanggal  abaikan!

Seperti biasa tugas-tugas kantor dijalani dan memang sudah menjadi kewajiban. Keberuntungan lagi datang setelah jam makan siang yang harusnya ikut rapat bareng bos akhirnya dibatalkan berhubung ada rapat dadakan di beda tempat. Yihaaa! akhirnya bisa pulang teng goooo ... hari ini.

Sampai titik limit dan mencari info lewat mbak Tesya (seorang traveller juga) dan sudah berkata dalam hati " kalau rezeqi saya pasti berangkat menuju Semarang, kalau pun tidak ya ga apa-apa".

Tiba-tiba masuk surel pemberitahuan dari Altour Travel Indonesia dengan salah satu kalimat di bawah ini;
"Selamat siang.
Selamat,anda telah terpilih menjadi peserta undangan Traveling by Train VI !!"

"HOREEEEE!!"

Akhirnya dapat jawaban juga, tak lupa ucapan terima kasih. Sejenak terdiam, saya kabari orang sekeliling ruangan. Buru-buru email direply dan konfirmasi untuk ikut #tavelingbytrain menuju Semarang.
"Ya sudah telp aja bos kasih tau"
"Jangan ditelp, dia kan lagi rapat, kirim pesan saja."
Dua orang teman saling mengingatkan.

"Hmmm, baiklah akan saya pikirkan apa yang harus dikatakan." jawabku.

Jarum jam terus memutar dari porosnya seolah terdengar suara detaknya, sore pun tiba. Mesin absen menunjukan pukul 17:00 telah berbunyi, kini saatnya harus siap-siap menuju Plaza Indonesia.

Kali ini bukan hanya sekedar kumpul bersama teman ada tugas lain juga di sini. Pukul sembilan lewat saat pulang saya putuskan naik TrasJakarta menuju Blok M.
Ups! lupa saya belum memberi kabar pada bos besar untuk keberangkatan besok.
Dengan android ditangan, sambil mengatur kata-kata di dalam kepala.

"Pak, maaf ngasih taunya mendadak baru dapat kabar hari ini, saya izin tidak masuk 3 hari mulai besok sampai Jum'at dapat undangan dari PT KAI ke Semarang"

"Ok!"

"Terima kasih, Pak."

Plong! rasanya setelah mendapat jawaban langsung, selanjutnya tinggal kemas-kemas barang yang akan dibawa besok.[]FR




Senin, 21 September 2015

Kuliner Jakarta di Soup Restaurant

Kuliner Jakarta di Soup Restaurant.- Bukan untuk pertama kalinya mencoba kuliner china ala Soup Restaurant yang sebelumnya pernah dilakukan juga hanya beda tempat saja.
Wisata kuliner di Jakarta beraneka ragam mulai dari cafe, waroeng atau streetfood semua mempunyai daya tarik tersendiri. Menyajikan makanan lokal maupun westren tinggal pilih saja. Untuk kali ini kuliner yang dinikmati berbeda, makanan-makanan China yang disajikan bukan hanya enak disantap tapi baik juga untuk kesehatan.

Menikmati makanan di Soup Restaurant yang sebelumnya adalah di Senayan City, saat ini mau mencari suasana yang berbeda tempat yang di pilih Plaza Indonesia. Berada di lantai 3 Plasa Indonesia, memang sih tempatnya agak mojok, bukan berarti sulit untuk mencarinya.


Jangan salah ya Restaurant Chinese food ini sudah bersertifikat halal loh, jadi untuk umat muslim yang ingin menikmati makanan chinese food ala Soup  Restaurant ga perlu was-was lagi, mau makan di sini tinggal nikmati saja dengan santai. Bukan hanya asyik untuk kumpul bareng temen di sini, tapi lebih cocok datang bersama family.



Suasana dalam Resto cukup nyaman, tinggal pilih tempat mana yang disukai mau di luar ruangan ataupun di dalam, ada tempat yang bersekat dan tidak sama sekali. Dekorasi bangunan, meja dan tempat duduk kebanyakan terbuat dari kayu sehingga suasana pun mendukung.
Tadaaaa ! makanan pun siap disantap.


Nasi Olive Ala Teo Chew - IDR 48K

Nasi Olive (zaitun) saat dinikmati rasanya pas tidak terlalu tajam dan gurih, terbuat dari nasi yang telah tercampur olive. Warna yang dihasilkan pada nasipun alami karena berbahan dasar olive, manfaatnya bagi kesehatan tenyata bisa melancarkan pencernaan.
Samsui Ginger Chicken-IDR 98K

Samsui ginger chicken atau ayam samsui saat disantap hanya dengan saus ginger rasanya tidak pas, seharusnya ayam yang telah dilumuri saus ginger terus dibungkus dengan selembar lettuce dan rasakan sensasinya saat makan, mantap!

Tenderloin ala Mongolia - IDR 98K

Sup Labu Hijau - IDR 80K
Tenderloin ala Mongolia, daging sapi yang dilapisi tepung tipis tersaji dengan saus pas banget deh bumbunya meresap sampai kedalam dan empuk banget, dan makanan ini paling cepat habis diantara yang lain saat di meja. 
Sup Labu hijau. enak dinikmati selagi hangat. Sup yang berisi potongan ayam dan labu ini bisa dipesan dengan harga IDR 40K (S), IDR 80K (M) dan IDR 120K (L).
Po Cai Saus Tiram dengan Enoki - IDR 55K
Po Cai saus tiram, bagi pecinta sayuran menu ini recomended banget, bumbunya enak ditambah jamur enoki yang lembut, kalau pingin pedas bisa minta cabai sih buat ditambahkan (*baca saya) .
Tahu yang tersaji dalam mangkuk dengan bumbu yang tidak terlalu manis dan asin, sangat lezat dan lembut dinikmati rasanya gak rela kalau makan hanya sepotong saja.
Clayfot Tofu - IDR 45K

Kacang Tanah - IDR 8K
Kacang tanah yang diberi bumbu sampai meresap kedalam-dalam lembut banget saat dimakan apalagi diccocol sambal dengan menggunakan sumpit, emang rela bagi-bagi hahaha.
Santapan pun diakhiri dengan minum Oolong tea, minuman lain juga tersedia di Soup Restaurant misalnya ada orange juice IDR 38K, Lime juice IDR 25K, tea tarik IDR 25K.

Oolong Tea - IDR 15K

Aneka Minuman 
Rasanya hari ini cukup menyenangkan, makan di restaurant yang berbahan herbal, dengan harga yang sesuai. Kebersihannyapun terjaga dan para pelayan sangat ramah  menyambut setiap tamu yang datang.
Tunggu kami ya dikunjungan berikutnya. Sampai jumpa!

=========================================

Soup Restaurant
Jl. MH. Thamrin No. 28 - 30, 
Plaza Indonesia 3rd floor 22, 23A, 24, 
Gondangdia, Menteng,  Jakarta Pusat
+62 21- 39838220

Jumat, 11 September 2015

Kuliner Jakarta Waroeng Mee

Salah satu Mural Waroeng Mee
Kuliner Jakarta Waroeng Mee.- Baru pertama kali ke Jl. Blora No. 36, Jakarta Pusat ternyata lokasinya dekat dengan stasiun kereta Sudirman. Ketika kata  "Blora" disebut langsung teringat saat berada di sebuah travel di Bandung, saat Minggu sore para sopir memanggil penumpang yang ada …. "Blora", "Melawai" dan seterusnya memberitahukan siap-siap untuk berangkat ke tempat yang dituju.

Aha! ternyata lokasi Waroeng Mee ini berdekatan dengan travel Baraya yang ada di Jl. Blora, berarti bisa neeh saat waiting list menunggu jam pemberangkatan ke Bandung nongkrong dulu di sini.
Sekilas saat melihat namanya "Waroeng Mee" ah jangan-jangan menu yang disajikan kebanyakan Mie.

Saat pertama datang ke tempat ini pasti disambut ramah para pelayan dengan kata-kata "Hayook mas bro!" sebutan untuk laki-laki dan "Hayook mba Sist!" sebutatan untuk perempuan, begitu pula saat kita meninggalkan waroeng Mee ini tapi dengan kata yang berbeda, saat itu tidak terlalu jelas apa yang diucapkan.



Ketika melihat sekeliling ruangan selain banyak seni mural juga banyak hiasan dinding dari kayu. Kesan pertama sangat meriah dan ini bisa dijadikan tempat nongkrong asyik di Jakarta Pusat.
Banyak spot-spot yang bisa dijadikan tempat berfoto.
Beginilah suasana saat berada di Waroeng Mee.





Orang-orang biasanya saat weekend selalu mencari tempat nongkrong bersama teman-temannya, bisa jadi mereka memilih "cafe", "kedai" atau "warung". Apapun namanya yang penting bisa kumpul lebih lama bersama teman-teman. Waroeng Mee menjadi  salah satu tempat nongkrong Jakarta, bisa jadi kini menjadi pilihan.

Ternyata Waroeng Mee ini baru 3 bulan hadir di Jalan Blora. Sang Pemilik, Hendy Setiono yang pertama mengawali usaha "Kebab Baba Rafi" telah memiliki lebih dari 1200 outlet yang tersebar di kota-kota besar dan 8 negara. Nilam Sari, sang istri ikut menjelaskan dalam usaha Kebabnya ini menggunakan bahan rempah-rempah Indonesia dan bahan lokal, semua dikondisikan dari soal rasa dan ukuran kebabnya untuk orang Indonesia, tapi tetap mempunyai cita rasa tinggi.

Beruntung sekali bisa bertemu sepasang suami istri sang pemilik Waroeng Mee. Hendy mengatakan "Wirausaha itu seperti panggilan hati, saat muncul dari dalam hobi kita apa…baru realisasikan bisnisnya, pasti meledak!"

Hendy Setiono
Menjadi seorang wirausaha kebanyakan yang menjadi kendala pertama adalah modal. Kaget juga sih saat ditanya langsung kepada sang istri pemilik Waroeng Mee ini. Modal awal hanya 4 juta, pertama jualan di 1 gerobak, terus menjadi 2 gerobak sampai 6 gerobak dalam setahun dan kemudian terus bertambah. Semua bukan tanpa proses, ada naik turunnya dan mau gak mau harus melewati proses itu.
Nilam Sari menambahkan sebenarnya modal bukanlah hambatan yang penting berani, pasti selalu ada jalan. I Believe it!

Senang juga saat sharing bersama mereka. Kini yuk intip, apa saja sih menu yang ada di sini!




Kue Cubit Warna Warni
Churos

Kebab Baba Rafi

Roti bakar dengan aneka topping 

Submarine Long Bread

Burger warna warni

Mee Eggy Village

Mee Sunrise

Mee Soda Hitam

Mee Abang Bersalju


Cireng


Frozen Banana

Bubble Gum Drink dan Green Tea Milk

Manggo Energize

Banana Milk, Dragon Fruit Juice, Strawberry Juice, Red Berry

Saat banyak  makanan tersaji, bingung juga ya, mana yang akan dinikmati terlebih dahulu. Kue cubit, ini di yang jadi rebutan, tentu saja aku memilih kue cubit yang green tea, soal rasa kue cubit hampir semua sama sih, jadi saat memakannya enak- enak aja rasanya.
Churos, makanan ringan yang berbahan dasar terigu, telur dan mentega, makanan yang berasal dari Spanyol yang kini banyak dijumpai di Indonesia. Enak dinikmati kapan saja, disajikan dengan taburan gula halus dan pasta coklat ada rasa kayu manis dalam setiap gigitan.

Roti bakar yang tersaji dengan aneka toping di sini cukup menggiurkan, sayang saat dimakan rotinya sudah dingin, sepertinya enak klo dimakan saat hangat-hangat.
Cireng dengan sambal rujak, menjadi makanan favorite neeh atau karena efek kangen Bandung ya. Sampai-sampai kami berebut saat memakannya. Ada frozen Banana, sajian Mee dengan aneka rasa, burger warna warni, dan makanan berat lainnya.Tidak semua makanan yang tersaji dicoba, selain perutnya sudah penuh terisi yang ada malah minta minuman yang segar-segar. Cukup menikmati Manggo Energize, segelas minuman rasa mangga dicampurkan dengan sebotol yakult makin  nikmat!
Untuk minuman dan makanan yang tersaji di atas itu hanya sebagian yang ada, masih banyak juga pilihannya lho!

Biasanya tempat nongkrong identik dengan kawula muda, di Waroeng Mee ini saat weekend terlihat beberapa family hadir menikmati makanannya. Cukup komplit juga makanan di sini, dari mulai yang ringan sampai makanan berat ada. Kisaran harga makanan yang ada mulai dari IDR 15K- 60K.
Kalau kata anak-anak muda yang sudah datang ke sini "Waroeng Mee, tempat nongrong asyik yang kekinian."
Jadi tunggu apalagi, yuk berburu kuliner enak di Jakarta!


Dokumentasi foto milik pribadi
=======


Waroeng Mee
Jalan Blora No. 36, Jakarta Pusat
Telp. 021-7660487
Facebook  : Waroeng Mee
Twitter      : @waroengmee
Instagram : @waroengmee