Jumat, 21 Desember 2018

Banyak Cara Untuk Belajar

Banyak cara untuk belajar. Mempunyai Balita di rumah benar-benar harus ekstra. Usianya kini baru 4 tahun. Baru tengah semester di sekolah Taman Kanan-kanak. Anaknya ga bisa diam, sehari tidak loncat-loncat saja yang melihat aneh kayanya. Entahlah apa penyebabnya suatu hari tiba-tiba kakinya tak bisa dipakai untuk jalan. Hanya sebelah sih yang katanya sakit. Tentu saja sebagai seorang mamak jadi panik. Dulu saja saat usia 2 tahun tangannya sama mengalami kesakitan, saat cerita katanya naik dari pagar dan pegangan sebelah tangannya lepas. Akhirnya dibawa ke ahli tulang, sehari itu juga langsung sembuh. Tapi sakit menimpa kakinya ini saat ditanya apakah terjatuh, cuma menggelengkan kepala saja. Kejadiannya menjelang Subuh saat terbangun mau buang air kecil tiba-tiba gak bisa dipakai jalan. Saat pagi langsung saja dibawa ke ahli tulang yang dulu pernah menanganinya. Miris lihatnya, saat nangis nahan sakit waktu berada di tempat ahli tulang. Sehari dua hari kalau mau ke kamar mandi harus dibopong oleh ayahnya ataupun mamaknya. Alhamdulillah selanjutnya dah bisa berjalan lagi. Lupa akan sakitnya , aktivitas yang dilakukan tetap sama seperti saat sebelum sakit. Terkadang suka iseng, jalan aja menggunakan lutut kaki. Ga pernah bisa tenang kalau saat berjalan. Kaki dan tangan tetap ga bisa diam. Seharian kalau tidak ada acara keluar (baca ; jalan-jalan) bisa terus-terusan pegang tab atau hp mamaknya. Anak sekarang suka disebut kids zaman now. Saat bermain gedget sudah tau kalau jaringan wifi lagi lemot pastinya langsung teriak "mamah, ini gimana loding ajah!"
Duh harus pintar-pintar mamaknya cari jalan keluar. Tentu saja saat menggunakan gedget harus dalam pengawasan orangtua.
Setiap ada perkembangan apa-apa di luar sana pasti dah hafal duluan. Saat ini kesukaan anak-anak mainan boneka yang berukuran mini kira-kira 10 cm. Tak mau ketinggalan tentunya  minta dibeliin juga. Males cari keluar akhirnya boneka kecil itu dibeli dengan cara online. Astaga!! setelah dibayar lewat salah satu minimarket ternyata pengirimannya dari Luar Negeri. Duh..tak ngecek dulu saat itu, saking terburu-buru dan malam pula. Anaknya terus aja nanyain tuh paket udah sampai mana. Akhirnya mau tidak mau mamaknya jadi nerangin secara detail. Protes! tentu saja iya, karena paket itu sudah 2 minggu lewat belum datang-datang juga. Terpaksa saat sekalian ke pasar mamaknya beli di salah satu toko mainan. Sudah ada bonekanya tapi tetap saja nanyain paket. Hehehe...namanya juga anak-anak ga bisa sabar.

Sampai suatu ketika saat pulang sekolah, biasa perjalanan rumah ke sekolah kira-kira 30 menit. Maklumlah dari rumah ke sekolah harus melewati lampu stopan lebih dari 3. Biasanya pulang sekolah kalau cape langsung tepar dalam mobil. Baik tidur maupun tidak biasanya neeh anak minta digendong. Saat sampai rumah, kalau melihat sesuatu yang baru pasti dia sangat tertarik.
"Paket, ayah..mamah..ada paket."
Matanya selalu jeli melihat sekeliling.
Entah itu punya siapa, pasti dibilangnya "itu paket aku".
Sebuah kotak dibungkus plastik berwarna abu-abu tergeletak diatas Tv.

Dengan senang hati paket itu dipeluknya. Pasti dia langsung buka isinya. Tadaaa!!! isi paketnya bukan boneka yang dipesan melainkan makanan.
"Aku suka...aku suka ini mamah." Sambil menunjuk ke dus makanan yang sudah didekapnya. Tak sabar akhirnya dus-dus itu dibukanya.


Senangnya lihat tuh bocah menyukai paket makanan yang datang, Monde Boromon Cookies .

Perkembangan anak dari tahun ke tahun pasti terpantau secara langsung oleh orang tuanya. Kita tahu masa-masa keemasan anak-anak atau biasa disebut golden age saat usia 1-3 tahun. Orang tua harus benar-benar menstimulus anak pada masa itu. Bagaimana tumbuh kembang anak, melatih motorik halus maupun motorik kasarnya. Dulu salah satu mata kuliah adalah pelajaran psikologi ini menyangkut juga perkembangan anak. Teori dan praktek kadang berbeda. Saat menerapkan ilmu yang didapat dengan realita tak semudah teori. Karena setiap anak mempunyai keunikan tersendiri. intinya jangan sampai membanding-bandingkan anak satu dengan yang lainnya.

Banyak cara untuk belajar. Anak-anak selain mendapat asupan makanan utama biasanya ada makanan pendamping. Makanan pendamping ini bisa berupa cookies seperti Monde Boromon ini. Monde Boromon ini bisa dijadikan stimulus untuk anak usia 1-3 tahun lho. Dalam 1 dus/kotak Monde Boromon Cookies ini berisi 6 sachet. Jadi bisa dipakai atau untuk bekal sesuai dengan keperluan, praktiskan!

Monde Boromon ini sebagai cemilan sehat bergizi bisa dimakan untuk anak usia 1-5 tahun. Cookies untuk cemilan si kecil mudah lumer di mulut dan lembut. Dengan tekstur halus bulat kecil-kecil memudahkan anak-anak dalam menggenggamnya. Tentu saja ini bisa juga untu melatih motorik anak. Cookies ini aman karena dibuat dari tepung kentang, madu, minyak ikan dan bebas gluten.

Banyak cara untuk belajar. Saat datangnya paket ini,langsung aja mamak ada ide. Neeh bocah kan udah sekolah TK tak ada salahnya mamaknya mengajak tebak-tebakan dengan menggunakan dus Monde Boromon dan menghitung ada berapa sachet Monde Boromon yang ada dimasing-masing dus.
Bahan yang dibutuhkan, cukup siapkan 2 dus Monde Boromon beserta isinya dikeluarkan semua.
Total cookies ada 12 sachet dalam 2 dua dus itu.


Caranya gampang, mamak memasukan beberapa sachet Cookies Monde Boromon ke dalam dus kemudian anak menebak berapa sachet isi cookies dalam dus masing-masing.
Permainan sederhana tapi membuat anak menyukainya.
Permainan tak hanya pada si anak.
"Mamah, coba sekarang gantian mamah aja yang  nebak"
Hahaha..mamaknya dikerjain. Akhirnya kita berdua pun senang melakukan kegiatan ini.

Neng menyukai cookies ini sebagai cemilan saat menonton tv maupun saat santai.



Terkadang Cookies Monde Boromon ini menjadi teman saat dia minum segelas susu. Pokoknya senang banget neeh anak dengan cemilan yang satu ini. Sebagai orang tua berikan yang terbaik buat putra putri kita.