Rabu, 29 Mei 2013

Film Laura dan Marsha | Satu Perjalanan dengan Tujuan Berbeda



Inno Maleo Film yang dipimpin oleh Leni Lolang , saat ini meluncurkan film Laura & Marsha, yang merupakan film ke-3 setelah Jagad X-Code dan Ai Lap Yu Pul. Di sini Leni Lolang selain menjadi seorang Producer, dia juga merangkap sebagai Executive Producer.
Film Laura & Marsha yang merupakan film debut pertamanya  bagi sang sutradara Dinna Jasanti.
Dinna jasanti lulus dari University of Technology, Sydney pada tahun 2005 dengan gelar Bachelor of Arts (Media Arts & Production). Beberapa film pendek pernah digarap dan bertindak sebagi sutradara dan cinematografer, diantaranya "Paper Cranes", "Karma" (2008), "under the tree" (2008) dan "The land of Five Towers" (2011).

Film yang bergenre road movie ini mengangkat tentang persahabatan, yang didalamnya selalu ada perbedaan, saling berbagi, kegigihan dalam menghadapi sebuah tantangan.
Film Laura & Marsha bercerita tentang dua orang sahabat yang ingin berkeliling Eropa.

Laura (Prisia nasution), seorang wanita yang bekerja menjadi travel agent yang memiliki karakter teratur, sistematis dan terbiasa merencanakan hal-hal yang akan dia lakukan. Sebagai orang tua tunggal selama 4 tahun ini menyebabkan laura sulit untuk mempercayai orang lain selain dirinya sendiri.

Marsha ( Adinia Wirasti) yang berprofesi sebagai penulis buku travelling memiliki karakter yang ceria dan spontan. Bertolak belakang dari sahabatnya. Marsha sendiri menyukai hal-hal yang berbau kebebasan dan percaya bahwa di dunia ini semua orang pasti akan mendapatkan keberuntungan kalau mereka meyakini. Kehilangan seorang Ibu membuat Marsha mempercayai hal-hal yang berbau takhayul dan mitos.

Laura yang sebelumnya tidak mau ikut untuk travelling ke Eropa akhirnya luluh juga dengan satu kalimat yang keluar dari mulut Marsha " Hidup itu singkat banget, kematian bisa datang kapan aja dan gue gak mau mati sebelum ngewujudin impian gue".

Perjalananpun dimulai, perselisihan kecil antar mereka muncul. Laura membuat aturan-aturan yang akan diterapkan selama dalam travelling dan marsha dengan santainya hanya mengiyakan. Perjalan tidak selamanya mulus dan perselisihan semakin menjadi ketika Marsha membawa penumpang lain bernama Finn yang ikut masuk ke mobil sewaan mereka.. Akhirnya Finn sebagai petunjuk jalan untuk mereka berdua, sayang tapi tak pernah samapi ke tujuan, akhirnya Laura mengusirnya dan Marsha tidak bisa berbuat  apa-apa.

Sambil menonton film Laura & Marsha kita sebagai penonton diajak berkeliling Amsterdam, Bruhl, Innsbruck, Verona dan Venice. Tidak hanya itu, soundtrack Summmertime mengiringi film ini. Summertime, sebuah karya musisi Indonesia bernama Antonius Mashdiarto Wiryanto (Diar) yang tinggal di Jerman. 
Di setiap tempat yang dilalui selalu ada cerita yang berbeda, sebuah kejutan dan dimana mereka harus benar-benar survival hidup di negeri orang. Tanpa disadari sebenarnya itulah yang mereka cari, sebuah petualangan.

Semua yang terjad di Belanda, Jerman, Austria dan Italia merupakan sebuah ujian dari apa yag disebut persahabatan. Dimana yang dicari sebenarnya adalah pencarian makna cinta, makna hidup dan makna sebuah perjalanan yang sesungguhnya.

Bagi anda yang suka travelling dan berpetualang film ini bisa dijadikan referensi untuk anda yang akan melakukan sebuah perjalanan.

Saksikan kisah selanjutnya Film Petualangan  Laura & Marsha di bioskop nasional secara serentak tanggal 30 Mei 2013.



Narsis dulu



Dinna Jasanti & Leni Lolang