Senin, 04 November 2024

Anjani Sekar Arum , Upaya Lestarikan Batik Bantengan

                       Anjani Sekar Arum
           Sumber ; SATU Indonesia Awards

Anjani Sekar Arum, upaya lestarikan batik Bantengan.-  Setiap orang pasti tahu dengan yang namanya kain batik. Kain batik biasanya digunakan untuk pakaian formal ataupun non formal. Di Indonesia setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai hari Batik Nasional, dimana pada tanggal tersebut setiap pegawai diwajibkan menggunakan batik tak terkecuali anak sekolahan. Masyarakat sangat antusias dalam memperingati hari batik sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap kakayaan budaya dari leluhur. Ada berbagai jenis batik di Indonesia yang  bisa dlihat berdasarkan motif, daerah asal dan tekhnik pembuatannya. Biasanya batik ada yang dikerjakan secara manual sampai scala pabrikan, dari yang ditulis tangan hingga dibuat printingan. Kwalitas harga biasanya tergantung dalam lama atau sebentar pengerjaannya. Tekhnik pengerjaan yang dilakukan secara manual akan lebih tinggi harganya daripada yang diproduksi secara pabrikan. 

Anjani Sekar Arum, upaya lestarikan batik Bantengan. Tahukah Anda asal usul nama batik? Ternyata batik berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yakni Amba yang berarti menulis dan titik yang bermakna sama yakni titik.  Dalam pembuatan batik, pola - pola pada kain dibuat dengan cara menuliskan titik - titik atau corak tertentu menggunakan canting dan malam ( lilin) sebagai alat utamanya. 

Gabungan kedua kata ini mencerminkan cara traditional pembuatan batik secara manual yang membutuhkan ketelitian tinggi, kesabaran dan keahlian secara turun - temurun. Batik bukan hanya dikenal secara nasional saja,  sekarang sudah merambah mancanegara lho! Bangga dengan batik sebagai produk dalam negeri.  Btw tentang batik ada salah satu anak bangsa bernama Anjani Sekar Arum berhasil sebagai pahlawan budaya yang melestarikan batik Bantengan d daerah asalnya. Siapakah sosok Anjani Sekar Arum? 

Mengenal sosok Anjani Sekar Arum

       Sumber ; SATU Indonesia Awards

Anjani Sekar Arum, upaya lestarikan Batik Bantengan. Anjani Sekar Arum lahir di kota Batu, Malang Jawa Timur pada tanggal 12 April 1991. Anjani Sekar Arum yang lahir dari keluarga seniman, sehingga darah seni mengalir di tubuhnya. Berasal dari Batu Malang beliau yang menciptakan motif batik Bantengan bukan hanya dikenal oleh masyrakat lokal tapi kini batiknya sudah terkenal sampai mancanegara. Ayah Anjani Sekar Arum yang dikenal sebagai seorang seniman Pelestari Bantengan di desa Bumiaji kota Batu, neneknya seorang penari sedangkan leluhurnya seorang pembatik.

Masyarakat di daerah lereng pegunungan Jawa Timur ( Bromo - Tengger - Semeru, Arjuno - Welirang, Anjasmoro, Kawi dan Raung - Argopuro) dari Zaman kerajaan Singasari mempunyai seni budaya yang berkaitan dengan pencak silat, yang bernama Bantengan. Di Batu, Bantengan berkembang di daerah yang kini menjadi Desa Bumiaji. 

Batik Bantengan tercipta dengan adanya bakat, keahlian, ketekunan, dan cinta. Batik Bantengan yang ada kini,  merupakan hasil karya Anjani Sekar Arum, beliau memulainya dengan cara mendesain sendiri dengan mendirikan sanggar dan geleri batik di Kota Batu Malang pada bulan Agustus tahun 2014.

       Sumber ; Instagram satu_Indonesia

Setiap karya yang tercipta pasti mempunyai sejarahnya, termasuk batik Bantengan ini. Bantengan yang merupakan warisan dari leluhur  yang harus dilestarikan. Seni budaya yang berasal kerajaan Singasari ini sangat menarik hati Anjani Sekar Arum untuk dikembangkan menjadi identitas budaya di tempat asalnya yakni Bumiaji kota Batu Malang, Jawa Timur.

Desain Bantengan mempunyai filosofi tersendiri. Dalam hal norma kultur, banteng mempunyai kekokohan layaknya gunung, seperti halnya kota Batu yang dikelilingi oleh empat gunung besar antara lain gunung  Kawi , gunung Arjuno, gunung Van Der Man dan gunung Semeru. Keberadaan norma kultur Ini menjadi simbol kekokohan solidaritas dari masyarakat kota Batu, Malang. Sama- sama pelestari budaya, Anjani dan ayahnya. Ayahnya bernama Agus Tubrun adalah seorang pendiri kelompok budaya Bantengan Nusantara, yakni dengan membuat motif batik khas Batu yaitu Batik Bantengan. 

Anjani Sekar Arum ternyata sudah menggeluti dunia seni batik saat dirinya masih kuliah di jurusan seni dan desain di Universitas Negeri Malang. Sejak kuliah Anjani Sekar Arum selalu memasukan unsur budaya Bantengan dalam tugasnya sehingga ia mendapatkan julukan Anjani Bantengan. Sayangnya di tempat kuliah Anjani tidak ada seni batik, sampai akhirnya Anjani pergi ke Solo dan Yogyakarta untuk mempelajari tekhnik pewarnaan batik. Selama satu bulan lamanya, Anjani dan teman-teman kuliahnya tinggal berpindah-pindah di dua kota itu sambil pulang pergi dari Batu - Yogyakarta dan Batu - Solo.

Kerja kerasnya dalam membatik berbuah manis, Skripsi dan karya batiknya mendapatkan nilai yang tinggi. Pada tahun 2014 Anjani Sekar Arum berhasil mengadakan pameran tunggal di sebuah galeri yang bernama Galeri Raos Baru. Anjani memamerkan 54 lembar batik yang dibuatnya sejak menjadi mahasiswa di tahun 2008.

Semua terjadi bukan hanya tanpa proses, dengan kegigihan dan ketekunannya hasil karya pameran Anjani dihargai tinggi dan terjual habis, bahkan sosok Dewanti Rumpoko (istri walikota Batu periode 2007-2017, Eddy Rumpoko) mengangkat Batik Bantengan menjadi batik khas Batu. Anjani pun tertantang untuk membuat Batik Bantengan menjadi lebih berkembang.

Upaya Pelestarian Batik Bantengan 

            Sumber ; Ig satu _Indonesia

Ternyata dalam prosesnya batik Bantengan tdak selalu berjalan mulus. Awalnya, Batik Bantengan asal kota Batu, Jawa Timur  sempat meredup dikarenakan kalah dengan corak motif batik lainnya. Tidak sampai menyerah begitu saja, Anjani terus menerus membangkitkan usahanya dalam menciptakan batik Bantengan. Walaupun tidak semuanya berjalan lancar sesuai keinginan, karena para pembatik yang dulunya bersedia membantu kini pergi karena upah penghasilan tak menentu. Namun, keadaan tidak menjadi masalah besar bagi Anjani, karena keutungan bukan merupakan target utamanya, tapi bagaimana melestarikan kembali Batik Bantengan adalah tujuan utama dibukanya usaha ini.

" Besar atau kecilnya batik yang laku terjual bukan tujuan utama, sebab yang penting mereka terus berkarya agar budaya membatik tetap lestari."

Upaya untuk melestarikan batik Bantengan diantaranya ; 

- Mendirikan sanggar seni

Anjani Sekar Arum mendirikan sanggar seni batik di Alun - Alun kota Batu setelah lulus kuliah di Universitas Negeri Malang pada tahun 2014. Anjani Sekar Arum juga melatih anak - anak untuk membatik secara gratis di sanggarnya.

- Membina Pembatik muda

Sejak tahun 2015 Anjani berhasil membangun komunitas  pembatik cilik dengan tujuan memunculkan bibit - bibit pembatik Indonesia sehingga batik bisa dikenal secara luas. Dengan membina pembatik muda Anjani berharap selain bisa melestarikan batik, para pemuda tersebut bisa menghasilkan karya batik  dan memasarkannya.

- Membangun Kampung Wisata Edukasi pembatik cilik

Anjani dipercaya Yayasan Pendidikan Astra untuk membangun kampung Wisata edukasi Pembatik Cilik di Yogyakarta.

- Memindahkan sanggar dan galeri batik

Anjani Sekar Arum memindahkan sanggar dan geleri batik ke Desa Bumiaji  yang merupakan tempat kelahirannya dan juga asal seni budaya Bantengan.

Anjani Sekar Arum selain mengadakan pameran di dalam negeri, Batik Bantengan berhasil juga dipamerkan di berbagai negara seperti Ceko, Taiwan, Malaysia , Singapur dan Australia. Anjani berhasil menyamai kesamaan ayahnya, Agus Tubrun yang juga mampu membawa seni budaya sampai ke mancanegara. 

Anjani Sekar Arum, upaya lestarikan Batik Bantengan. Ia tak hanya menjual kain batik motif Bantengan tapi juga  memberikan palatihan batik cap dan tulis untuk pelajar atau yang berminat membuka usaha batik. Saat palatihan membatik tidak hanya edukasi membatik  yang diberikan olehnya tapi juga memberikan edukasi mengenai sejarah,  norma kultural,  dan nilai estetika pada setiap guratan warnanya.

Dalam hal bisnis beda lagi,  harus ada proses negoisasi terlebih dahulu, semua tergantung kebutuhan dalam memproduksinya. Di galeri Anjani sendiri menjual kain batik tulis dan cap dengan harapan bisa mengangangkat derajat ekonomi para pembatiknya.

Dari setiap batik yang terjual, sanggar hanya mengambil 10 persennya saja dari hasil penjualan. Tak jarang Anjani merogoh koceknya sendiri  bahkan sampai menguras habis gajinya yang didapat sebagai guru honorer SMP 1 Batu untuk keperluan biaya sanggar. Dari 10 persen keuntungan yang didapat untuk sanggar, sisanya menjadi milik para pembatik dan jumlahnya tentu saja tidak sedikit. Harga batik yang dihasilkan anak- anak asuh Anjani lebih tinggi daripada harga normal batik.

" Yang mereka jual adalah batik, bukan kain batik, yang dijual adalah prosesnya."

Berkat ketekunannya Anjani Sekar Arum ternyata salah satu orang yang menerima ajang bergengsi apresiasi SATU Indonesia  Awards pada tahun 2017 di bidang kewirausahaan.

Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2017

Anjani Sekar Arum penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 yang diselenggarakan oleh PT. ASTRA International Tbk di tahun 2017 dalam bidang kewirausahaan.


Sumber ; SATU Indonesia Awards
          
Anjani Sekar Arum  tak pernah menyerah  dengan komitmen yang kuat untuk melestarikan Batik Bantengan sebagai warisan budaya  dari para leluhur dengan berbagai upayanya dilakukan agar Batik Bantengan bisa berkembang dan berkelanjutan di kemudian hari.
Anjani Sekar Arum Si Batik Bantengan dari kota Batu, Malang yang berhasil menurunkan kepada para pembatik generasi muda dan membawa karya batiknya sampai menembus pasar mancanegara.
Sebagai penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 dibidang kewirausahaan ini berkolaborasi dengan program Desa Sejahtera ASTRA dalam pembinaan kerajinan bernas kearifan lokal dan potensi wilayah destinasi wisata. Melalui program kolaborasi tersebut, Anjani tak hanya berhasil melestarikan kebudayaan daerah tapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

Semenjak jadi pemenang di SATU Indonesia Awards 2017, galeri miliknya jadi ramai dikunjungi. Katanya sejak itu, banyak wisatawan datang dan membeli batik di tempatnya. Publikasi dari SATU Indonesia Awards sungguh luar biasa, ungkapnya.

Ajang bergengsi SATU Indonesia Awards ini bisa diikuti oleh siapapun juga. 
Kamu juga bisa berkontribusi bagi orang banyak dengan mendaftarkan diri kamu atau orang lain yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti 15 th SATU Indonesia Awards 2024 melalui www.satu-indonesia.com atau langsung follow Instagram @satu_indonesia ! []FR


Referensi :
- E- Buklet penerima SATU IndonesianAwards 2024
- Instagram @satu_Indonesia








Tidak ada komentar:

Posting Komentar