Pulau Bidadari masih termasuk wilayah DKI Jakarta cukup dengan waktu 20 menit sudah sampai di tempat tujuan.
Saat pagi perahu-perahu sudah berjejer di dermaga pantai Marina Ancol. Rombongan Gathering Vlogger Viva yang akan mengikuti one day trip Pulau Bidadari telah memenuhi dermaga 17.
Kamipun berangkat pukul 9 lewat.
Selamat tinggal Jakarta, mari langkahkan kaki menuju pulau Bidadari kepulauan seribu. Saat itu udara panas mulai terasa, untungnya angin sepoi-sepoi sesekali seolah menghembuskan nafas dinginnya kesekujur tubuh.
Saat berada di atas perahu dan pandangan lurus ke depan, samping dan belakang, oh sungguh bebasnya menikmati pemandangan yang ada. Ruangan di atas tentu saja tidak seluas di bawah, hanya diperbolehkan untuk 4 orang saja. kapal ini keamanannya sangat terjaga, pelampungpun terlihat di depan sebelah nahkoda, jadi tidak usah khawatir. Kapal ini kira-kira bisa menampung untuk 60 orang menurut informasi yang didapat dari pihak Pulau Bidadari. Yuhuuu! akhirnya sampai juga di tempat tujuan.
Inilah kapal yang digunakan dari Pantai Marina Ancol menuju Pulau Bidadari.
Selamat Datang di Pulau Bidadari. Panorama menawan objek wisata Pulau Bidadari.
Saat tiba di sini, terlihat dua orang perempuan muda memberikan salam menyambut kedatangan kami dan tak lupa sebuah tarian persembahan pulau Bidadari menyambut kami saat menuju pintu masuk. Perjalanan yang tak lama, tapi sayang bila melewatkan minuman segar yang telah disediakan pihak pengelola Pulau Bidadari ini.
Ada satu hal yang menarik sebelum pintu masuk sebelah kiri bila kita jeli melihatnya terpampang plank dengan tulisan cukup jelas "Buanglah Sampah Pada Tempatnya". Bagi semua terutama para traveller, jangan lupa hal ini! Terlihat sepele kalau hanya satu orang yang membuang sembarangan. Bukan hanya berlaku di Pulau Bidadari saja, di manapun dalam setiap perjalanan akan terus berlaku.
Selesai menikmati minuman dingin yang cukup membasahi tenggorokan, terlihat sebelah kanan awal pintu masuk seorang bapak menjajakan souvenir berupa kaos, accesories dan lain sebagainya.
Terlihat bangunan rumah panggung yang terbuat dari kayu dan sebuah tenda lengkap dengan kursi dan mejanya.
Kini saatnya kami menyusuri pulau Bidadari dari ujung ke ujung dengan dipandu dari pihak pengelola, seruuu!
Saatnya ke Pantai Jodoh, eh Pohon Jodoh maksudnya. Pohon jodoh ini aslinya adalah pohon Kepuh yang sudah lama tumbuh mungkin sudah puluhan tahun atau malah ratusan terlihat dari batangnya yang sangat besar. Mengapa dinamakan Pohon Jodoh? karena ternyata lokasi sering dipakai untuk pemotretan prewedding atau orang yang berpasangan saat datang ke sini konon katanya akan langgeng dan menikah.
Pohon ini menghadap ke pantai dan tepat berada dibelakang labirin hutan pulau Bidadari. Labirin hutannya sendiri jarak masuk dan pintu keluarnya tidak terlalu jauh. Hutan sekarang terlihat terang dan tidak menakutkan.
Di pulau ini terlihat area permainan untuk anak-anak, ya sangat cocok juga bila dijadikan liburan untuk keluarga yang tidak memakan waktu saat perjalanannya.
Rumah-rumah panggung yang terbuat dari kayu masih saja terlihat saat susur pulau ini. Ternyata bangunan yang sengaja memang disewakan ini terdiri dari Land Cottages & Floating Cottage dengan berbagai pilihan ada Deluxe, Family dan suite Room, komplitkan!
Floating Cottage
Kaki terus melangkah seolah tak pernah lelah, bersatu dengan alam selalu membuat para pejalan sangat bahagia. Panorama Menawan Objek wisata pulau Bidarari mana lagi ya yang paling menarik.
Tadaa! saatnya tepat berada di depan sebuah bangunan bundar, Menara Mortello yang sebagaian orang menyebutnya juga Benteng Mortello (Benteng Keberuntungan). Bangunan yang sudah tidak utuh lagi, tumpukan batu bata yang telah ditanami sebagian lumut dan tanaman kecil liar yang tumbuh dimana-mana. tampak banyak jendela, dan coba tebak sebelah mana pintu masuknya?
Dinding yang paling tinggi pada bangunan ini terdapat sebuah Pohon yang diatasnya dijadikan sarang burung Elang Bondol. Di luar menara Martello terdapat patung dan sebuah meriam tua yang sudah karatan. Tidak hanya itu saja ada tugu elang Bondol bila kita mau mengitari dinding Menara ini.
Menara Martello (foto : dok. pribadi) |
Pohon yang dijadikan sarang burung Elang Bondol (foto:dok. pribadi) |
Tugu Elang Bondol |
Senangnya saat susur pulau pepohonan rimbun hampir dijumpai setiap saat, gak kebayangkan kalau ga ada pohon sama sekali duh, panasnya. Ditemui juga pembibitan tanaman Bakau, serta lahan konservasi cabe Jawa dan kayu hitam.
Saung kreatif ini mengolah daur ulang kertas, pengelolaan kompos dan pemanfaatan air limbah. Wah bisa menambah wawasan baik untuk anak-anak sekolah maupun kita.
Panorama menawan objek wisata pulau bidadari. Bukan hanya pemandangan alam dan pepohonan yang bisa kita nikmati di sini. Ada juga hewan-hewan seperti biawak, Elang Bondol, lumba-lumba dan rusa.
Ada kejadian unik saat melihat hewan-hewan ini. Ya setidaknya kita harus mengajak bicara mereka. Seperti saat mau memotret Rusa ini, saat mereka dipanggil dengan sebutan "cantik" akhirnya rusa-rusa ini bisa lebih mendekat. Tapi jangan salah loh, saat itu ada satu rusa yang ngamuk sampai tubuhnya menabrakan diri ke pembatas kandang. Cukup dengan celotehan sedikit "jangan ganggu rusa yang betina, jadi yang jantannya marah"LOL. karena saat itu pengambilan foto ada di dua arah. Ternyata rusa betina lagi hamil saat itu, informasi di dapat dari seorang Ibu PT Seabreez Indonesia.
Setelah cukup susuri pulau dan seisinya, kini saatnya menikmati makanan yang telah tersaji yang telah disiapkan di atas meja prasmanan.
Selesai menyantap makanan, mata masih memandang ke pantai dan waktu sholatpun tiba. Di depan musholla juga terdapat lapangan luas, bisa dijadikan untuk main Volley atau bola basket dan aha ada refleksi kaki juga loh.
Musholla P. Bidadari |
Acara selanjutnya kamipun berkumpul diruang Batavia sambil menikmati coffee break dan mendengarkan penjelasan baik dari Tim pengelola Pulau Bidadari dan pihak Viva sendiri. Di dalam acara teman-teman yang mengikuti games mendapat keburuntungan untuk bermain banana boats saat acara selesai.
Akhirnya saatnya bebas bermain, ada yang bermain Banana Boats, menikmati pantai, duduk santai dan foto sana sini. Setelah selesai dari musholla, ah ternyata sudah sepi saja diluar. mencari ranting-ranting kering eh yang ditemuin malah bunga. Bunga-bunga berserakan dimana-mana ya sudah sekalian saja buat foto landscape romantis, sesekali ^_^
Tak terasa semua harus berakhir, matahari sudah hampir tenggelam dan kamipun harus rela meninggalkan Pulau Bidadari ini. Sebelum beranjak tak lupa untuk berfoto bersama.
Selamat Tinggal Pulau Bidadari dan sampai jumpa kembali Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar