Senin, 25 November 2013

[Terios7Wonders] Merekam Jejak Sahabat Petualang Menjelajah Nusantara

Inilah saat bincang-bincang dengan salah satu pemenang yaitu Haris Maulana saat menikmati perjalanannya bersama Terios TX bersama sahabat petualang lainnya selama 14 hari. Perjalanan yang dimulai tanggal 1 Oktober 2013 "Sahabat Petualang Terios 7 Wonders Hidden Paradise" start yang dimulai dari Sentul City, Bogor.

"Pokoknya semakin hari semakin seru. Semakin ke Timur semakin Indah." ucap Haris Maulana.

Melukiskan alam Indonesia dengan kata-kata dan mengabadikan moment yang dilewati dengan membingkai menjadi sebuah foto dan menuangkannya dalam tulisan tidak akan ada habis-habisnya. Kita seolah-olah terbawa menikmati suasana itu saat membaca dan melihat foto-foto perjalanan Sahabat Petualang selama 14 hari dengan menggunakan Terios.

Perjalanan pertama yang dilakukan adalah ke Sawarna, tempat ini sudah tidak asing lagi bagi saya, dibulan Juni 2011 sudah mengeksplor keindahan tempat ini antara lain Goa Lalay, lagoon pari, Tanjung Layar, Pantai Ciantir dan lain-lain. Dan betapa beratnya medan yang harus ditempuh dengan melewati jalanan tentu saja tidak semulus jalan beraspal. Ada keasyikan tersendiri saat bersama beberapa kawan bacpacker dulu, saat pengambilan foto dari atas mobil, bisa lebih mengasyikan lagi kalau saya pun bersama-sama sahabat petualang bisa menikmati serunya menggunakan Terios. Ternyata Terios bersama sahabat petualang bisa digunakan dengan mudah menempuh medan.

Senja saat di Tanjung Layar (Foto dok. pribadi)

Sunset di Tanjung Layar (Foto dok. pribadi)

Setelah mengeksplor Sawarna perjalanan Sahabat Petualang dilanjutkan ke Jawa Tengah. Tim Terios sendiri benar-benar melakukan Road Trip dengan mempersiapkan semuanya dengan baik selama konvoi sepanjang jalan menjadikan perjalanan aman dan nyaman.

Saat mereka mengunjungi Desa Kinahrejo di kaki Gunung Merapi sepertinya saya merasa berada di sana juga.

Perjalanan yang bukan hanya perjalanan biasa di sini, Desa Kinahrejo,Cangkringan Sleman, Daihatsu dengan salah satu bentuk kepeduliannya melakukan aksi penanaman 10.000 pohon yang didukung oleh Peerintah Provinsi DIY dan penduduk setempat, serta beasiswa diberikan untuk 10 orang anak yatim yang berprestasi di kawasan tersebut.


Ketangguhan Terios di kaki Gunung Merapi ( by Haris Maulana)


Perjalanan pun dilanjutkan menuju Ranu Pane, Tengger. Di Taman Nasional Bromo Semeru, Ranu Pane berada.

Sahabat petulang pun menginap semalam di sini. Dengan menikmati malam sejuta bintang saat berada di sana tentu saja menambah keindahan yang pastinya tak akan terlupakan. Cahaya kerlap-kerlip bintang di langit menambah rasa kita untuk selalu bersyukur dengan menikmati keindahan alamNya yang tidak akan ada henti-hentinya.



Malam Sejuta Bintang (by Haris Maulana)


Tempat Menginap para sahabat petualang dan Tim (By Haris Maulana)
Saat berada di desa Ranu Pane, sebelum meninggalkan tempat ini, Sahabat petualang memberikan kenang-kenangan untuk penduduk setempat berupa alat kebersihan. Perjalanan selanjutnya ke Baluran Malang.

Kota Malang, teringat kembali kenangan setahun kemarin.Hampir 17 jam perjalanan menggunakan kereta api dari jakarta. Dan perjalanan saat ke sana bareng kawan-kawan bacpackeran, menyebutnya "trip gokil". Dengan memanfaatkan long weekend, saat itu perjalanan pun dimulai eksplor Malang, Sempu - Kawah Ijen - Baluran - Pantai Bama - Pemandian Air panas Cangar. Hampir setiap hari tak mengenal waktu jalan terus. Lagi-lagi berkhayal seru sepertinya menggunakan Terios saat melakukan perjalanan.


Baluran, Taman Nasional yag terletak di Banyuputih, Situbondo Jawa Timur. Taman Nasional yang sangat luas, terhampar savana yang sangat luas, saat melewati jalanan pun kita bisa menikmati hutan mangrove saat berada di sana. Sesekali kita bisa melihat sekumpulan binatang-binatang yang lalu lalang.

Beruntungnya sahabat petualang bisa menikmati sunrise saat berada di Baluran, keindahan alampun bisa dinikmati setiap waktu.

Sunrise saat di Baluran (by Haris Maulana)


Terios TX saat berada di Baluran (by Haris Maulana)

Sayang sekali saat saya trip ke Baluran, padang savana kering akibat kemarau yang panjang. Baluran saat itu hanya bisa dinikmati sore dan malam,tanpa menginap saya dan kawan bacpackeran saat itu harus melanjutkan perjalanan kembali.Hanya terlihat ada satu banteng yang sedang melintas dari samping saat mobil melaju ke Pantai Bama.


Banteng di Padang Savana Taman Baluran ( Foto dok. pribadi)

Baluran lebih dikenal juga dengan sebutan "Africa from Java", rasanya tak akan bosan bila harus berkunjung ke Malang lagi.

Perjalanan para sahabat petualang kini dilanjutkan ke destinasi berikutnya yaitu Desa Sade Rembitan Lombok Tengah. Melewati Gilimanuk, sahabat petualang pun beristirahat di Hotel Santika Kuta, Bali. Menuju Lombok, dari Pelabuhan Padang Bay kemudian menyebrang melalui Pelabuhan Lembar, pulau Lombok. Saat itu sahabat petualang saat menyebrang membutuhkan waktu hampir tiga jam, dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk beristirahat.

Akhirnya tak terasa para sahabat petualang telah melewati beberapa destinasi di pulau Jawa, diantaranya ; Sawarna, Desa Kinahrejo, Tengger dan Baluran. Tinggal tiga destinasi lagi yang akan dilalui oleh sahabat petualang, diantaranya, Desa Sade Rembitan, Dompu dan Pulau Komodo.

Demi keamanan dan lancarnya perjalanan tim dari Daihatsu tak lupa untuk melakukan check-up kendaraan saat di dealer Daihatsu Mataram. Bayangkan sudah ribuan kilometer jalanan yang telah dilalui.

Jelajah Budaya dan Alam Lombok dihari ke 9 bersama sahabat petualang akan bersama-sama kita nikmati.

Desa Sade Rembitan yang berada di Pulau Lombok Tengah merupakan sebuah desa wisata budaya. Terletak di kecamatan Pujut, akses menuju ke desa ini cukup mudah tidak jauh dari kota Mataram, berada di jalan utama Pantai Kuta Lombok.

Desa yang dihuni oleh suku Sasak ini, saat sahabat petualang datang disambut dengan Gending Belik (sambutan selamat datang). Tidak hanya itu saja hiburan pun disuguhkan oleh penduduk setempat dengan mempersembahkan tarian adat diantaranya tari paresean dan Amak Tempengus.


Penduduk setempat masih tetap memelihara kebudayaan-kebudayaan yang ada. Setiap wanita yang ada di sana diwajibkan bisa menenun kain. Lombok juga merupakan salah satu penghasil tenun yang ada Di Indonesia.



Penenun dan hasil tenunannya (by Haris Maulana)

Setelah selesai dari Desa Sade Rembitan, Tim Terios dan sahabat petualang bersama-sama mengunjungi Pondok pesantren Almansyhudien Nahdlatulwathan untuk memberikan bantuan buku dalam program CSR Pintar bersama Daihatsu.Dilanjutkan ke Pantai Pink yang terletak di desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur dan pantai Selong Belanak yang terletak di Lombok Tengah.

Semua tim di hari ke 10 saat pagi hari bergegas menuju Pelabuhan Khayangan (Lombok Timur) menuju pelabuhan Pototano (Sumbawa).

Para sahabat Petualang bersama tim lainnya saat itu akan mengeksplorasi keindahan Dompu.

Tempat yang dituju pertama adalah Desa Palama kecamatan Donggo Kabupaten Bima.

Sumbawa, langsung dong pastinya teringat produknya yang sering diperjual belikan apalagi kalau bukan susu kuda liar. Para sahabat petualang langsung dibawa menuju tempat pemerasan susu kuda tersebut, dan bisa diminum langsung lho!

Selanjutnya menuju kota Bima yang sepanjang jalan bisa dinikmati hamparan laut dan pantai yang menemani sahabat petualang saat itu.


Pemandangan saat menuju kota Bima (by Haris Maulana)


Tak terasa sudah memasuki hari ke 12 para sahabat petualang melakukan perjalanan, Terios masih setia menemani perjalanan mereka. Pasir Bersisik pun menjadi salah satu yang dibingkai dalam potret dengan indahnya.

Pasir bersisik Pantai Pede, Labuan Bajo (by Haris Maulana)


Destinasi terakhir yang akan dikunjungi sahabat petualang adalah Pulau Komodo.Sebelum ke Taman Nasional Komodo, para sahabat petualang menikmati keindahan pantai Pink (Pink Beach).

Lagi dan lagi seolah-olah saya berada disana saat menuliskan ini, keindahan alampun yang terbingkai lewat foto tak henti-hentinya saat mata memandang.

Sahabat Petualang akhirnya sampai juga di Pulau Komodo (semoga suatu saat saya bisa menginjakan kaki ke sini,amin). Di sini tentu saja sahabat petualang di temani ranger dan agar berhati-hati saat berada di kawasan ini. Apalagi kalau bukan mengambil gambar komodo dan menunggu moment yang pas.


Taman Nasional Komodo (by Haris Maulana)

Selesai sudah perjalanan yang ditempuh para sahabat petualang.

"Teriosnya Ok, perjalanan panjang tapi gak pegel." ucap Haris Maulana.

Ternyata Terios TX memberi kenyaman tersendiri bagi penggunanya.
Hal ini karena ditunjang bebera fitur yang ada, antara lain :

- 3RD row seat belt
   Seat belt tipe ELR disetiap baris untuk keamanan penumpang.

- Anti Lock Braking system (TX-AT)
  Untuk mencegah roda mengunci saat pengeraman mendadak (panis brake)

- Dual SRS Airbag
   Dilengkapi dual airbag untuk pengemudi dan penumpang yang sesuai dengan standar keselamatan   ASEAN  NICAP.

- Audio dan Video Double Din With Aux & USB Conector
   Melengkapi perjalanan anda agar tidak membosankan.

- New style of Interior
   New Terios TX, hadir dengan dasboard dan jok warna hitam yang elegan dipadukan dengan warna silver.

- New style of Exterior
  Ekterior tambahan yang cukup mencolok, sehingga menambah kegagahan Terios adventure ini.

- 3rd Row Headrest
Sandaran kepala sampai baris ketiga, sehingga menambah kenyamanan semua penumpang terutama para sahabat petualang yang melakukan perjalanan selama 14 hari.

Salam untuk Sahabat Petualang









Referensi :

http://maulanaharris.blogdetik.com
http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/2013/blog

1 komentar:

  1. pertanyaanya, bisa nyetir mobil ndak ya? biar tahun depan diajak Terios ke liling nusantara...

    semoga menang ya...

    BalasHapus